Teknologi Sistem Informasi (TSI) Perbankan
A. Perkembangan teknologi komputer di Perbankan
Semakin majunya teknologi di dunia transaksi perbankanpun mulai
mengunakan teknologi berbasis komputer untuk mempermudah transaksi dengan
nasabah. yang tadinya melayani nasabah dengan harus bertemu / nasabah datang ke
cabang2 bank yang disediakan oleh bank yang dia gunakan untuk
menabung/infertasi menjadi lebih mudah karena bank mulai mengunakan teknoligi
berbasis komputer dan sekarang sudah bisa mengakses lewat internet bahkan
dengan mobile “HP” dengan SMS sudah banyak diterapkan bank.
Dalam dunia perbankan, perkembangan teknologi informasi membuat
para perusahaan mengubah strategi bisnis dengan menempatkan teknologi sebagai
unsur utama dalam proses inovasi produk dan jasa seperti :
-
Adanya transaksi berupa Transfer uang via mobile maupun via teller.
-
Adanya ATM ( Auto Teller Machine ) pengambilan uang secara cash secara 24 jam.
-
Penggunaan Database di bank – bank.
-
Sinkronisasi data – data pada Kantor Cabang dengan Kantor Pusat Bank.
Dengan adanya jaringan komputer hubungan atau komunikasi kita
dengan klien jadi lebih hemat, efisien dan cepat. Contohnya : email,
teleconference. Sedangkan di rumah dapat berkomunikasi dengan pengguna lain
untuk menjalin silaturahmi (chatting), dan sebagai hiburan dapat digunakan
untuk bermain game online, sharing file. Apabila kita mempunyai lebih dari satu
komputer, kita bisa terhubung dengan internet melalui satu jaringan. Contohnya
seperti di warnet atau rumah yang memiliki banyak kamar dan terdapat setiap
komputer di dalamnya.
Pada dunia perbankan, perkembangan teknologi informasi membuat
para perusahaan mengubah strategi bisnis dengan menempatkan teknologi sebagai
unsur utama dalam proses inovasi produk dan jasa. Seperti halnya pelayanan
electronic transaction (e-banking) melalui ATM, phone banking dan Internet
Banking misalnya, merupakan bentuk-bentuk baru dari pelayanan bank yang
mengubah pelayanan transaksi manual menjadi pelayanan transaksi yang
berdasarkan teknologi.
B. Kriteria pemilihan teknologi perangkat lunak
perbankan
Kriteria pemilihan software computer perbankan yang baik sesuai
dengan kebutuhan bank secara umum berdasarkan pertimbangan-pertimbangan
berikut:
1. Kemampuan dokumentasi atau Penyimpanan Data
Jenis dan
klasifikasi data bank yang relative banyak harus bisa ditampung oleh software
yang akan digunakan, termasuk pertimbangan segi keamanan datanya. Jumlah
nasabah serta frekuensi dan jumlah transaksi harian yang besar memerlukan
memory computer yang besar, selain memerlukan kecepatan prosesor yang tinggi
juga. Sebagai contoh BPR kurang efisien jika menggunakan mesin besar, misalnya
AS/400 dalm operasionalnya karena kapasitas dan cakupan geografis BPR biasanya
relative kecil.
2. Keluwesan (Flexibility)
Operasional
bank selalu berkembang dengan kebutuhan yang berubah-ubah dan mungkin bertambah
di kemudian hari walaupun informasi dasarnya tetap sama. Kondisi ini harus bisa
diantisipasi oleh perangkat lunak computer sampai batas-batas tertentu. Setiap
bank mempunyai system dan prosedur yang mungkin berbeda meskipun data atau
informasi dasar yang diolahnya sama. Perangkat lunak computer yang fleksibel
dapat digunakan oleh dua bank yang kapasitasnya sama tetapi system dan
prosedurnya berbeda.
3. Sistem Keamanan
Sebagai
lembaga kepercayaan masyarakat (agent of trusth), bank memerlukan system
keamanan yang handal untuk menjaga kerahasiaan data atau keuangan nasabah;
serta mencegah penyalahgunaan data atau keuangan oleh pihak lain yang tidak
bertanggung jawab. Software computer perbankan yang baik harus menyediakan
fasilitas pengendalian dan pengamanan tersebut.
4.
Kemudahan penggunaan (user friendly)
Pengertian
mudah dioperasikan bukan berarti setiap pemakai (user) bisa mengakses ke
software tersebut tetapi petugas yang memang mempunyai kewenangan mudah
mengoperasikan proses yang menjadi tanggung jawabnya. Tahap input, proses, dan
output yang dilakukan pada software tersebut tidak menjadi penghambat dalam
kegiatan perbankan secara keseluruhan. System aplikasi computer yang baik
bahkan dapat mendeteksi kesalahan pengoperasian yaitu dengan memberikan error
message dan memberikan petunjuk pemecahan masalahnya.
5. Sistem
Pelaporan (Reporting system)
Data atau
informasi yang dibutuhkan harus bisa disajikan dalam bentuk yang jelas dan
mudah dimengerti. Bank memerlukan laporan-laporan yang lengkap dan jelas
tersebut terutama dalam proses pemeriksaan (audit) atau penyajian laporan yang
bisa dimengerti oleh pihak-pihak yang berkempentingan dengan harapan keuangan
setiap bank menjadi lebih transparan dan bisa dipertanggungjawabkan.
6. Aspek
Pemeliharaan
Kinerja
software perbankan diharapkan relative stabil selama bank beroperasi. Kondisi
ini memerlukan aspek pemeliharaaan yang baik, dalam arti secara teknis tidak
sulit dilakukan dan tidak membutuhkan biaya yang relative mahal. Pemeliharaan
ini juga menyangkut pergantian atau perbaikan teknis peralatan dan modifikasi
atau pengembangan software.
7. Source
Code
Software
perbankan biasanya merupakan program paket yang sudah di-compile sehingga
menjadi excecutable file. File program tersebut relative tidak bisa dirubah
atau dimodifikasi seandainya bank menginginkan perubahan atau fasilitas
tambahan dari software tersebut. Kondisi ini bisa diatasi jika pihak bank
mempunyai dan memahami software tersevut dalam bentuk bahasa pemrograman
aslinya atau source code.
C. Struktur informasi dan hubungan antar sub
sitem aplikasi bank
Sistem informasi keuangan merupakan bagian penting dari struktur informasi
di berbagai lembaga keuangan. Meskipun sering dinamakan sistem general ledger,
sistem informasi keuangan sebenarnya adalah sistem pelaporan dan pengendalian
keuangan menyeluruh yang tidak hanya sebatas fungsi-fungsi rutin yang mencakup
pemeliharaan general ledger sebuah lembaga. Sistem ini merupakan salah satu
dari dua sistem yang memayungi kegiatan bank. Sistem yang lainnya adalah sistem
informasi nasabah (customer information system). Seperti sudah dikemukakan
dalam modul pelatihan sebelumnya, sistem aplikasi perbankan terpadu sebenarnya
terdiri dari berbagai sub sistem atau modul-modul yang saling berhubungan satu
sama lain. Jika seluruh aktifitas bank sudah menggunakan sistem aplikasi maka
jumlah sub sistem atau modul aplikasinya akan semakin banyak.
Pengertian sistem aplikasi perbankan adalah penggunaan computer dan
alat-alat pendukungnya dalam operasional perbankan yang meliputi pencatatan,
penghitungan, peringkasan, penggolongan, dan pelaporan semua kegiatan di bidang
perbankan. Kegiatan tersebut bisa meliputi administrasi, akuntansi, manajemen,
pemasaran, atau bidang lain yang mendukung kegiatan perbankan. Proses
komputerisasi pada kegiatan-kegiatan operasional perbankan tersebut selain
dapat meningkatkan produktivitas, efisiensi dan efektivitas operasional
perbankan dalam melayani costumer atau nasabah, juga memberikan data dan
informasi yang akurat bagi manajemen perbankan sehingga dapat digunakan sebagai
bahan dalam penyusunan strategi selanjutnya dengan tujuan dapat menjaga
kestabilan kredibilitas dan likuiditas lembaga perbankan tersebut. Sistem
aplikasi komputer perbankan yang lengkap dan terintegrasi satu sama lain
mencakup sistem informasi keuangan (financial information system); sistem
pengolahan transaksi (transaction processing system); sistem pengolahan
aplikasi (application processing system); sistem keputusan manajemen
(management decision system); serta sistem informasi nasabah (customer
information system). Untuk kasus bank-bank di Indonesia, relatif belum ada
sistem aplikasi bank yang bias dikatakan full integrated. Sistem aplikasi yang
bisa dikatakan hamper semua bank sudah menerapkan sebagian atau seluruhnya
adalah sistem pengolahan aplikasi (application processing system) yang
berkaitan dengan pengelolaan dana masyarakat (deposit application system).
Sistem aplikasi yang akan dikaji dalam modul pelatihan ini adalah adalah
aplikasi general ledger dan aplikasi tabungan.
sumber :